Putar Lagu Koes Plus, Panglima TNI Ingatkan Ancaman Indonesia
Liputan6.com, Pekanbaru - Apa kepentingan lagu-lagu Koes
Plus untuk pertahanan negara? Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memiliki
argumen tentang lagu dari grup lawas tersebut. Hal itu disampaikan saat memberi
kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru,
Riau.
Lagu yang dia maksud adalah Nusantara I, yang dikatakan
menjelaskan ancaman besar bagi Indonesia. Gatot bahkan sempat memutar cuplikan
video grup band legendaris itu lengkap dengan liriknya.
Ia menjelaskan, pada lirik lagu yang dirilis Koes Plus pada
era 70-an itu bisa diambil pelajaran, kekayaan sumber daya alam Indonesia bisa
menjadi anugerah sekaligus memicu ancaman dari bangsa lain.
"Dalam lagu itu disebutkan berharap tidak ada yang
cemburu, hutan kita luar biasa lebat, lautan luas dan alamnya ramah. Tapi
negara lain sudah cemburu, dan ini adalah peringatan bagi anak muda kita agar
jangan terlena," kata Nurmantyo di Pekanbaru, Rabu 5 April 2017.
Presiden Soekarno, kata dia, juga pernah menyatakan kekayaan
alam nusantara membuat iri bangsa lain. Karena itu dia meminta rakyat Indonesia
--khususnya generasi muda-- memahami ancaman terhadap bangsa Indonesia, yang
kini sudah memanfaatkan segala cara untuk memecah-belah Indonesia.
Ancaman itu bisa nyata, berupa upaya China memperluas teritori
negaranya di Laut Cina Selatan, hingga ancaman laten dari infiltrasi lewat
film, mode, bahasa, budaya, gerakan radikalisme, teknologi, media sosial, serta
narkoba yang telah membunuh 15 ribu orang di Indonesia setiap tahun.
"Semua itu terjadi karena kita sedang dalam kompetisi
global. Yang kalah adalah negara miskin dengan penduduk besar, terjadi
kesenjangan ekonomi berujung depresi ekonomi, kejahatan dan konflik yang
meningkat, sehingga terjadi imigran meninggalkan negaranya yang miskin,"
kata Gatot seperti dikutip Antara.
Dia menyampaikan teori, penyebab konflik dan perang kini
bergeser bukan lagi akibat perbedaan agama, suku dan bahasa, melainkan untuk
memperebutkan energi dari suatu negara oleh negara lain.
Menurut Panglima TNI, negara-negara yang menjadi ancaman
konflik berlokasi di Asia Tenggara, Afrika Tengah dan Amerika Latin. Indonesia
tidak luput menjadi sasaran karena kekayaan alam dan jumlah populasi
penduduknya.
"Kalau tidak waspada, kita bisa diusir dari negeri ini.
Seperti Indian di Amerika dan Aborigin di Australia," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar