Berita Terkini : Badan Intelijen Baru Saja Membongkar Rencana FPI Ingin Meneror Ahok Jika Menang Di Pilgub Kali Ini
BERITA RIAN - Intelijen mengeluarkan informasi tentang adanya rencana FPI siapkan teror di Jakarta.
Densus 88 antiteror dan jajaran Polda menggeledah sebuah rumah terduga teroris.
Departemen Dalam Negeri Indonesia mengatakan dalam buletin di laman mereka, para turis hendaknya memerhatikan bahwa situasi di Indonesia kini dalam kewaspadaan tingkat tinggi, termasuk di Jakarta dan sekitarnya,karna semakin memanasnya pilkada di DKI Jakarta.
Laman itu tidak menjelaskan lebih lanjut tipe serangan. Namun hal itu dipercaya berupa serangan yang telah direncanakan dengan matang.
"Tingkat pemberitahuan ini secara keseluruhan tidak berubah. Warga Luar Negeri harus dalam tingkat kewaspadaan, termasuk di DKI Jakarta," tulis laman itu.
"Kami juga terus menerima informasi adanya indikasi serangan lanjutan di Bali. Bisa terjadi kapan saja. Harap waspada di daerah ramai dan saat liburan," katanya. Sehubungan dengan peringatan itu, pihak
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia merespons bahwa sejauh ini baru mengatakan adanya indikasi.
"Mereka hanya mengatakan adanya indikasi, dan sejauh ini mereka tidak meningkatkan travel advice ke Indonesia, atau tidak adanya kenaikan level ancaman di sini," kata juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, di Jakarta.
Kendati demikian, pria yang akrab dipanggil Tata itu mengatakan sejauh ini RI belum menerima adanya indikasi peningkatan ancaman di Indonesia. Bagaimana pun, kedua negara tetap bekerja sama dalam hal keamanan.
Densus 88 antiteror dan jajaran Polda menggeledah sebuah rumah terduga teroris.
Departemen Dalam Negeri Indonesia mengatakan dalam buletin di laman mereka, para turis hendaknya memerhatikan bahwa situasi di Indonesia kini dalam kewaspadaan tingkat tinggi, termasuk di Jakarta dan sekitarnya,karna semakin memanasnya pilkada di DKI Jakarta.
Laman itu tidak menjelaskan lebih lanjut tipe serangan. Namun hal itu dipercaya berupa serangan yang telah direncanakan dengan matang.
"Tingkat pemberitahuan ini secara keseluruhan tidak berubah. Warga Luar Negeri harus dalam tingkat kewaspadaan, termasuk di DKI Jakarta," tulis laman itu.
"Kami juga terus menerima informasi adanya indikasi serangan lanjutan di Bali. Bisa terjadi kapan saja. Harap waspada di daerah ramai dan saat liburan," katanya. Sehubungan dengan peringatan itu, pihak
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia merespons bahwa sejauh ini baru mengatakan adanya indikasi.
"Mereka hanya mengatakan adanya indikasi, dan sejauh ini mereka tidak meningkatkan travel advice ke Indonesia, atau tidak adanya kenaikan level ancaman di sini," kata juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, di Jakarta.
Kendati demikian, pria yang akrab dipanggil Tata itu mengatakan sejauh ini RI belum menerima adanya indikasi peningkatan ancaman di Indonesia. Bagaimana pun, kedua negara tetap bekerja sama dalam hal keamanan.
Otoritas keamanan Australia dan Indonesia saling berbagi informasi terutama ke BIN dan polisi," ucap Tata.
Menurut Benua Kanguru tersebut, Indonesia telah mengalami konflik separatisme selama beberapa dekade. Laporan juga mengatakan 500 hingga 700 WNI telah terbang ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Beberapa hari lalu, pihak Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan,"Otoritas keamanan Australia dan Indonesia saling berbagi informasi terutama ke BIN dan polisi," ucap Tata.
Menurut Benua Kanguru tersebut, Indonesia telah mengalami konflik separatisme selama beberapa dekade. Laporan juga mengatakan 500 hingga 700 WNI telah terbang ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
BERITA RIAN- Beberapa hari lalu, pihak Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan telah mengembalikan 217 orang Indonesia yang terkait grup teroris internasional. Paling banyak ditemukan WNI berada di wilayah Turki.
Menurut Benua Kanguru tersebut, Indonesia telah mengalami konflik separatisme selama beberapa dekade. Laporan juga mengatakan 500 hingga 700 WNI telah terbang ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Beberapa hari lalu, pihak Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan,"Otoritas keamanan Australia dan Indonesia saling berbagi informasi terutama ke BIN dan polisi," ucap Tata.
Menurut Benua Kanguru tersebut, Indonesia telah mengalami konflik separatisme selama beberapa dekade. Laporan juga mengatakan 500 hingga 700 WNI telah terbang ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
BERITA RIAN- Beberapa hari lalu, pihak Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan telah mengembalikan 217 orang Indonesia yang terkait grup teroris internasional. Paling banyak ditemukan WNI berada di wilayah Turki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar