Anggota Tim Pemenangan Anies-Sandi, Refrizal menilai video kampanye pasangan Ahok-Djarot yang viral di Twitter dengan hastag #kampanyeahokjahat adalah fitnah.
"Video kampanye yang menggambarkan umat Islam rusuh adalah fitnah keji. Apakah mereka sudah kehilangan akal sehat cara berkampanye?" kata dia lewat akun Twitter miliknya, @refrizalskb, Senin (10/4).
Jelas Refrizal, pemeluk agama Islam tidak rasis seperti yang digambarkan dalam video kampanye Ahok-Djarot tersebut.
"Islam pasti tidak rasis. Kalau umat Islam rasis pastilah NKRI sudah hancur? Mulut BTP alias Ahok yang harus dijaga dong! Islam agama damai," ungkap anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini.
Tanda pagar #kampanyeahokjahat tadi malam sempat menjadi trending topic di Twitter. Lewat TT tersebut, para netizen memprotes video kampanye pasangan Ahok-Djarot.
Dalam video berdurasi dua menit itu, ditampilkan suasana kerusuhan. Lalu dimunculkan pula sekelompok orang berseragam serba putih dan berpeci berdemonstrasi dan melakukan aksi sweeping.
RELAWAN JOKOWI LANGSUNG LAPORKAN KE KPI
Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer, Anthony Leong akan melaporkan video Ahok-Djarot yang berdurasi dua menit ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).Tema yang diangkat soal keberagaman dianggap Anthony merupakan sebuah potret yang melecehkan Presiden Jokowi karena tidak mampu menjaga stabilitas dan keamanan Indonesia.
"Video ini parah. Ini sebuah isu yang melecehan Presiden Jokowi karena dianggap tidak mampu menjaga keamanan dan stabilitas politik. Kampanye yang digaungkan itu bukan lagi keberagaman, ini pelecehan terhadap masyarakat yg dianggap selalu punya watak kekerasan, pelecehan terhadap akal sehat kita sebagai manusia biasa dan pelecehan terhadap sistem demokrasi Indonesia," ujar Anthony melalui rilis pers yang diterima redaksi, Minggu (9/4).
Video yang diupload di kanal resmi media sosial Ahok menggunakan tagar #BeragamItuBasukiDjarot https://twitter.com/basuki_btp/status/850755533996908544 sudah diretweet ribuan kali. Anthony menyebut video itu bukan lagi momentum yang tepat, karena keberagaman Indonesia sebuah fakta yang memang melekat.
"Ini seakan-akan Jakarta belum siap menerima keberagaman. Saya sendiri sangat tidak terima dengan iklan video tersebut. Kami lagi mengkaji dan mempersiapkan laporan ini ke KPI," tegas pakar digital Marketing tersebut.
Anthony menyebut video itu sebagai hal yang kontradiktif karena Ahok selama ini mengumbar kedamaian, kebhinekaan dan Pancasila, justru menampilkan berbagai visual yang mencekam.
"Dalam perspektif pesan komunikasi, visual-visual, dan gambar itu mengirim sebuah makna teror," tutur pengusaha muda itu.[wid]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar