Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf
Amin menyatakan tidak bisa untuk tidak memaafkan siapa pun. Hal itu disampaikan
saat pihaknya menerima kunjungan tujuh anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di
Kantor MUI Pusat Jalan Proklamasi 51 Menteng Jakarta Pusat pada Kamis (2/2/17).
"Saya tidak mau menyuruh umat
untuk memaafkan. Itu urusan umat. Saya silakan umat. Untuk saya pribadi,
izinkan saya untuk menyampaikan kata maaf itu." ujar Kiyai Ma'ruf Amin
sebagaimana dilansir Republika, Jum'at (3/2/17).
Meski demikian, Kiyai Ma'ruf
menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa menerima kunjungan Basuki Tjahja
Purnama alias Ahok. Rais Aam PBNU ini menegaskan, banyak kesalahpahaman yang
ditimbulkan jika dirinya menerima kunjungan Ahok.
"Saya bilang mohon maaf, untuk
hari-hari ini saya belum bisa. Saya takut umat salah paham. Nanti saya malah
dimarahi umat," tegas Kiyai Ma'ruf.
Sebagaimana diketahui sebelumnya,
Ahok telah melontarkan kalimat sarkastik dan intimidatif kepada KH Ma'ruf Amin
dalam persidangan kedelapan yang melibatkan dirinya sebagai terdakwa. Atas
tindakan Ahok dan kuasa hukumnya itu, umat Islam marah karena kiyainya dihina.
Gerakan Pemuda Ansor, Banser, IPNU
dan berbagai unsur masyarakat menyatakan siap membuat perhitungan atas tindakan
tidak manusiawi yang dilakukan oleh Ahok dan kuasa hukumnya. KH Ma'ruf Amin
dicecar dengan pertanyaan tidak substantif selama 7 jam.
Sumber: Opinibangsa.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar