Hari itu saya berbincang dengan seorang bekas Chef (koki) masakan Jepang. Pertemuan kami untuk memperkenalkan jasa desain logo saya. Beliau pernah kerja di Suntory Japanese Cuisine. Chef ini juga pernah bekerja di Tokyo Restaurant, yang kini sudah tutup. Juga pernah menjadi Chef di Awana Kijal Resort, Restoran Korean New Ang Kok Kwan dan Sakana Ei.
Hal yang beliau bocorkan kepada saya adalah hampir semua hidangan sushi yang mempertahankan keaslian citarasa standard sushi ternyata haram dimakan. Saya yang penggemar berat sushi ini langsung terperanjat kaget. Terlalu banyaknya supplier membuat susah untuk mendapatkan sertifikasi halal dari semua supplier.
Maka saya berbaik sangka tapi kalau sudah Chef nya sendiri yang expert dalam hidangan kuliner Jepang, membocorkan bahwa kebanyakan sushi itu tidak halal?
Pertama: Nasi kepal sushi agak terasa kecut/asam kan? Sebabnya nasi ketika sudah masak, mereka akan bubuhkan sedikit cuka dan mirin (4% alkoh0l).
Kedua: Belut (unagi) itu dimasak dengan saus Soy tambah Sake (40% alkoh0l).
Ketiga: Restoran yang menghidangkan masakan asli Jepang, sesudah makan maka akan disuguhkan desert (hidangan pencuci mulut) berupa agar-agar dan buah Agar-agar itu dicampur dengan jus jeruk Wishky.
Keempat: Saya tanya ke chef, apa benar katanya butuh banyak sekali air yang terbuang dalam membuat sushi? Beliau beritahu beras California memang harus dialiri air semalaman karena beras itu lengket.
Dia beritahu lagi, memang tidak ada penggunaan babi tapi mereka banyak memakai arak dalam penyediaan menu makanan. Chef ini pernah coba mengganti resep menggunakan bahan yang halal 100% tapi katanya banyak pelanggan yang mengeluh sebab rasanya tak sama dengan sushi asli.
Alhamdulillah chef ini sudah taubat dan telah berhenti jadi chef masakan Jepang. Beliau tak sanggup terus bekerja pada restoran untuk membuat menu haram ini.
PS: Ini bukan cerita fiktif. Saya Taufiq Razif bertanggung jawab dengan postingan ini. Minta tolong dengan sangat, sebarkan supaya banyak umat Islam terhindar dari sushi yang tidak halal.
Sumber: brita-islami.blogspot.sg/Aulia
(nahimunkar.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar