Rabu, 08 Februari 2017

Akhirnya Terbongkar, Mahasiswa ini Ngaku Diprovokasi Demo ke Rumah SBY

Akhirnya Terbongkar, Mahasiswa ini Ngaku Diprovokasi Demo ke Rumah SBY

Akhirnya Terbongkar, Mahasiswa ini Ngaku Diprovokasi Demo ke Rumah SBY


Motif demo ke rumah mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya terbongkar. Beberapa mahasiswa yang ikut jambore di Cibubur mengaku didoktrin dan diprovokasi untuk demo ke rumah SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Mufti Arif, mahasiswa Jurusan Ilmu Sosiologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, jambore mahasiswa di Cibubur sudah ditarik ke kepentingan politik praktis sejak hari kedua atau Minggu (5/2/2017).

”Karena forumnya digiring ke politik, kami tarik barisan. Ada provokasi ke Cikeas,” ujar Mufti Arif.

Cikeas yang dimaksud tentu SBY. Arif mengaku sempat mengikuti forum yang dihadiri mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.
”Saya ikut sedikit. Setelah itu pulang,” imbuh Arif.

Arif menuturkan pada hari kedua itu banyak mahasiswa yang sudah pulang. Ini termasuk mahasiswa dari Aceh, Sulawesi, Jambi, dan Cirebon. Dia memperkirakan yang menarik diri sekitar seribu mahasiswa.

”Awalnya kami tertarik ikut jambore karena isu yang akan diangkat soal Bhineka Tunggal Ika dan memperkuat NKRI. Kami sepakat itu, tapi isunya ternyata dibalik,” tambah Arif.

Hal senada dikatakan mahasiswa asal Cirebon, Erik El-bani Lazib. Lewat akun Facebooknya, Erik mengaku sempat ditangkap dan diintimidasi karena menolak demo ke rumah SBY.

Erik mengikuti Jambore Mahasiswa se-Indonesia di Bumi Pariwisata Cibubur, 4-6 Februari dengan tema Berkomitmen Menjaga NKRI. Tapi di lapangan beda dari tema tersebut.
Acara itu, kata dia, hanya diisi dengan pernyataan yang memojokkan pihak-pihak tertentu. Mahasiswa didoktrin dan diminta kometmennya agar mendukung gerakan busuk mereka. Tapi mahasiswa tidak mau menjual pimikiran kritis objektifnya, sehingga banyak yang menolak aksi ke rumah SBY.

“Sabtu sore, saya yang pertama kali menentang gerakan tersebut (demo ke rumah SBY) secara terang-terangan. Tapi saya ditangkap oleh panitia, mau dipukul sehingga terjadi keributan. Dan saya disekap ke tempat sepi secara tidak hormat, diancam mau dibunuh, dianggap sewaan,” imbuh Arif.

Sebelumnya, Juru Bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik menyatakan, pihaknya menyesalkan aksi unjukrasa yang dilakukan di depan rumah Presiden RI ke-6 itu. Jika mereka ingin melakukan protes, aksi bisa dilakukan di kantor DPP Partai Demokrat.

“Kami terbuka pada dialog dan mengakui unjuk rasa damai adalah hak konstitusional kita semua,” terang dia.

Dia juga mempertanyakan aparat yang terlambat datang dan gagal melakukan langkah preventif. Ini mengingat informasi demo di depan rumah SBY sudah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Informasinya, pelaku demo adalah mahasiswa yang melakukan pertemuan di Cibubur. Hadir dalam pertemuan itu Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Antasari Azhar. Keduanya memberikan pengarahan.

Rachland mengecam aktor politik yang menipu dan memanipulasi para mahasiswa demi kepentingan dan tujuan politik jangka pendek. Menurut dia, sebagian besar mahasiswa yang ikut demo tidak mengetahui bahwa rumah yang mereka datangi adalah kediaman SBY.

Ia meminta kepada para mahasiwa untuk lebih berhati-hati dan menjaga diri dari godaan politik partisan.

”Yang sengaja menyeret mereka ke dalam konflik politik kekuasaan,” tutur dia.

Sedangkan SBY sendiri telah membuat lima twett di akun pribadi miliknya @SBYudhoyono yang berkenaan dengan aksi demo dadakan itu. Sementara itu, menanggapi cuitan SBY, Kepala Staf Presiden Teten Masduki menyatakan tidak ada yang perlu dikawatirkan atas keamanan mantan presiden. Setiap mantan presiden berhak untuk mendapatkan pengamanan.

Sampai sekarang, seluruh mantan pesiden tanpa terkecuali mendapat pengamanan dari pemerintah, dalam hal ini paspampres.

“Saya rasa enggak perlu dipertanyakan ya,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin (6/2/2017).

Dia juga membantah adanya sinyalemen bahwa massa yang datang ke rumah SBY diarahkan oleh Istana.

“Enggak ada. Saya juga hadir di acara itu (Minggu, 5/2) pagi,” pungkas Teten Masduki.


Sumber: Negaraislam.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar